Reference service in Second Life: an
overview
Lili Luo
School of Library and
Information Science, San Jose State University,
San Jose´, California, USA
Second Life
(SL) adalah game virtual reality virtual berbasis internet dimana orang dapat
berinteraksi satu sama lain melalui avatar virtual yang dapat terlibat dalam
berbagai gerakan seperti duduk, berjalan, dan terbang. Sejak kemunculannya di
tahun 2003, ia telah menarik populasi pengguna yang besar. Menurut statistik di
Quancast.com, situs web SL menerima rata-rata 156.294 kunjungan unik per bulan
dari Amerika Serikat (Quancast, 2008). Kemudian, bentuk layanan
referensi baru telah muncul di SL dunia perpustakaan Sekelompok pionir pustakawan
telah berkontribusi ke perpustakaan di SL dengan memberikan bantuan informasi
kepada pengguna SL secara sukarela. Sebagai pengembangan
referensi terbaru, referensi SL belum mendapatkan banyak representasi dalam
literatur referensi. Dengan harapan menghasilkan lebih banyak kesadaran akan
layanan ini, artikel ini menyajikan temuan dari sebuah studi yang menyelidiki
sifat dan praktik referensi SL dan membahas bagaimana menyediakan referensi SL
yang disimulasikan dan berbeda dari penyediaan layanan referensi dalam
kehidupan nyata.
Metodologi
dalam penelitian ini dilakukan survei untuk menguji sifat dan praktik layanan
referensi yang diberikan oleh praktisi referensi relawan di SL. Aspek yang
berbeda dari referensi SL dipelajari, termasuk jenis pertanyaan referensi,
jenis sumber referensi, metode komunikasi, kompetensi referensi dan perbedaan
antara referensi SL dan referensi kehidupan nyata. Studi populasi dan desain
sampling, populasi penelitian terdiri dari semua pustakawan yang menjadi
relawan di meja referensi SL. Judgemental sampling digunakan untuk memilih
sampel dari populasi. Alat pengumpulan data Kuesioner survei berbasis web
dikembangkan untuk mengumpulkan informasi tentang penyediaan layanan referensi
di SL.
Pada
penelitian ini terdapat sukarelawan mengajukan diri dalam referensi SL Sebanyak
21 tanggapan dikumpulkan, di antaranya 20 berasal dari sukarelawan meja
referensi SL saat ini, dan satu dari mantan sukarelawan yang hanya mengelola
meja referensi sebagai bagian dari tugas kelas. Relawan layanan referensi SL
saat ini menyumbang rata-rata 2,4 jam setiap minggu untuk membantu pengguna SL
dalam proses pencarian informasi mereka. Sukarelawan sebagai responden memiliki
motivasi yaitu mereka senang memberikan berbagai tanggapan, membantu orang lain,
dapat berbaur dengan teman, dapat mencari pekerjaan dan memperluas jaringan pada
layanan referensi di SL dan mengeksplorasi mengetahui cara baru untuk menyediakan
layanan referensi atau lingkungan baru untuk pembelajaran online. Selain itu
terdapat dua responden bukan pustakawan namun karena mereka senang mengobrol dengan pustakawan referensi
di meja referensi SL dan memutuskan untuk berkontribusi. Responden lain
bergabung dengan layanan referensi SL karena dia adalah seorang pustakawan
katalog dalam kehidupan nyata dan ingin mengalami aspek yang berbeda dari
pekerjaan perpustakaan untuk perubahan di dunia maya.
Sifat
sosial menjadi fitur khas dari layanan referensi SL ini karena setiap orang
dapat menjadi relawan untuk memberikan kontribusi dalam ruang chat dengan menggunakan
alat pencarian, maupun dari layanan referensi perpustakaan real life (RL)
namun, pengetahuan pribadi yang mereka miliki lebih sering mereka gunakan untuk
menjawab pertanyaan pengguna tentang keahlian referensi kualitas seperti
keramahan, keramahan, antusiasme, dan kesabaran menjadi penting membantu
pengguna SL. Perbedaan antara referensi SL dan referensi RL adalah tempat
komunikasi dan persyaratan untuk peralatan komputasi. Selain itu dapat dikelompokkan
ke dalam kategori, Jenis pertanyaan pengguna SL kebanyakan menanyakan
pertanyaan terkait SL sedangkan referensi RL memiliki beragam variasi. Kesulitan
komunikasi, lebih banyak sulit untuk menentukan apakah pertanyaan pengguna
dijawab secara memuaskan dari pada itu akan di RL referensi.Anonimitas, avatar
SL mungkin ubah bagaimana orang berperilaku. Sumber referensi pada SL terbatas dan
pada referensi RL lebih bervariasi. Karakteristik pengguna di referensi SL pengguna
SL mengharapkan jawaban langsung, sedangkan pada pelanggan RL lebih sabar dan
mengerti bahwa butuh waktu untuk menjawab pertanyaan referensi. pada pelanggan
RL adalah lebih sabar dan mengerti bahwa butuh waktu untuk menjawab pertanyaan
referensi. ahwa meja referensi SL dianggap oleh pengguna sebagai tempat sosial
dan layanan menjawab pertanyaan, sehingga pengguna yang datang ke meja
referensi SL lebih terdiversifikasi daripada di RL dan juga menimbulkan
tantangan.
Layanan
referensi SL berfungsi sebagai tempat sosial bagi pustakawan dan pengguna, dan maka
tercipta rasa komunitas di layanan referensi. Dalam kehidupan nyata, layanan
referensi lainnya seperti chatting atau email dianggap sangat penting sebagai
sumber bantuan informasi profesional dan mereka tidak menumbuhkan keterlibatan
sosial apapun antara pustakawan dan pelanggan. Pertanyaan yang diajukan dilayanan
referensi RL adalah dari varietas besar sedangkan pertanyaan referensi SL kebanyakan
berpusat pada virtual 3D dunia. Berharap artikel ini dapat meningkatkan
pemahaman profesional tentang perkembangan terkini layanan referensi dan untuk
memotivasi lebih banyak diskusi tentang bagaimana membawa layanan referensi ke
khalayak yang lebih luas dengan cara yang lebih mudah. Di masa depan, ketika
lebih banyak perpustakaan dan pustakawan terlibat dalam penyediaan referensi di
Lingkungan virtual 3D, dan semakin banyak penelitian lebih lanjut tentang penggunaan
layanannya, terutama dari sisi pengguna.
Lili
Luo, (2008) "Reference service in Second Life: an overview", Reference
Services Review, Vol. 36 Issue: 3, pp.289-300