Kembali lagi, kali ini kita akan membahas
tentang disruptive technology.
Tapi sebelum kita masuk ke pembahasan tentang
disruptive technology.
Mari kita sejenak kembali mengingat tentang perubahan yang mungkin sering tidak kita sadari berubah.
Seperti misalnya perubahan Handphone yang kalian pakai dari dulu
hingga sekarang?
Ada berapa macam jenis Handphone yang kalian pakai?
Atau perubahan tentang bentuk kemasan untuk
menikmati musik yang berbeda dan berubah, dari bentuk kaset, kaset video, audio
CD, hingga sekarang hanya dengan satu aplikasi kita bisa menikmati musik dari
berbagai genre tanpa harus
membutuhkan perangkat atau bahkan beribu-ribu kaset untuk mendengarkan musik. Sebenarnya
apa yang menyebabkan perubahan tersebut?
Teknologi!
Perubahan yang terus terjadi yang diakibatkan
oleh teknologi atau biasa disebut dengan Disruptive
technology, tentunya dengan harapan untuk mempermudah pengguna.
Disruptive technology adalah teknologi yang menggantikan teknologi yang mapan dan mengguncang industri atau produk ground-breaking yang menciptakan industri yang sama sekali baru. (Rous).
Disruptive technology adalah inovasi teknologi, produk atau jasa yang membuat teknologi atau produk yang dominan yang sudah ada menjadi terganggu. Terganggu dalam artian eksistensinya terancam karena adanya teknologi, produk atau jasa yang baru tersebut. Walaupun secara kualitas tidak harus lebih baik dari yang sudah ada sekarang, tetapi pada umumnya terdapat perbedaan yang mencolok dalam hal harapan dari kebanyakan pemakai yang merasa diuntungkan. (diunggah oleh Chandra).
Salah satu perubahan yang diakibatkan teknologi yang sedang ramai saat ini yaitu dengan adanya ojek online, Peruntungan GO-JEK mulai berubah sejak meluncurkan aplikasi mobile untuk perangkat Android dan iOS di awal Januari 2015. Mereka pun menjadi satu-satunya layanan ojek online yang mempunyai aplikasi. GO-JEK baru mendapat pesaing yang sepadan pada bulan Mei 2015, ketika GrabTaxi meluncurkan layanan GrabBike di Indonesia. Dana besar yang dimiliki oleh GrabTaxi menjadikan layanan baru ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Seluruh pengguna aplikasi GrabTaxi bisa langsung memesan GrabBike tanpa harus mengunduh aplikasi baru. Tak hanya itu, GO-JEK pun telah menyediakan layanan GO-FOOD dan Shopping (sekarang bernama GO-MART), yang hingga saat ini belum diikuti oleh GrabBike.
Terlihat bahwa Go-Jek mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan memanfaatkan teknologi dibandingkan dengan GrabTaxi yang awalnya sudah berkiprah lebih dulu namun terkesan lamban menyadari keberadaan teknologi dibanding Go-Jek yang peka dan dengan cepat mengambil kesempatan sehingga masih menjadi layanan yang diandalkan.
Berikut adalah beberapa contoh teknologi yang mengganggu:
Komputer
pribadi (PC) memindahkan mesin tik dan selamanya mengubah cara kita bekerja dan berkomunikasi.
- Kombinasi
keterjangkauan sistem operasi Windows dan antarmuka yang user-friendly sangat
berperan dalam perkembangan industri komputasi pribadi yang pesat di tahun
1990an. Komputasi
pribadi mengganggu industri televisi, serta sejumlah besar kegiatan lainnya.
- Email
mengubah cara kami berkomunikasi, sebagian besar mengganti tulisan huruf dan
mengganggu industri kartu pos dan kartu ucapan.
- Ponsel
memungkinkan orang untuk menghubungi kami di mana saja dan mengganggu industri
telekomunikasi.
- Komputer
laptop dan komputasi mobile membuat tenaga kerja mobile menjadi mungkin dan
memungkinkan orang terhubung ke jaringan perusahaan dan berkolaborasi dari mana
saja. Di
banyak organisasi, laptop menggantikan desktop.
- Smartphone
sebagian besar menggantikan ponsel dan PDA dan, karena aplikasinya yang
tersedia, juga terganggu: kamera saku, MP3 player, kalkulator dan perangkat
GPS, di antara banyak kemungkinan lainnya. Bagi beberapa
pengguna ponsel, smartphone sering mengganti laptop. Yang lain lebih
suka tablet.
- Cloud Komputing telah menjadi teknologi yang sangat
mengganggu di dunia bisnis, menggantikan banyak sumber daya yang secara
konvensional berada di rumah atau disediakan sebagai layanan yang dihosting
secara tradisional.
- Jejaring
sosial memiliki dampak besar pada cara kita berkomunikasi dan - terutama untuk
penggunaan pribadi - telah mengganggu telepon, email, pesan instan dan
perencanaan acara.
Dapat kita ketahui bahwa Disruptive technology merupakan suatu perubahan secara tiba-tiba yang disebabkan dengan adanya teknologi yang berkembang sangat cepat dibandingkan dengan pengguna sendiri, sehingga memaksa pengguna untuk menerima perkembangan tersebut tanpa melihat pengguna itu sendiri siap ataupun tidak perubahan itu tetap terjadi.
Perubahan teknologi tidak selalu dapat langsung diterima bahkan tidak dapat diterima sama sekali. Seperti Digital Monks yaitu orang-orang yang sama sekali tidak berhubungan dengan TI, namun masih ada orang-orang yang awalnya tidak mengenal TI kemudian beralih menggunakan TI biasa disebut Digital Immigrants, ada juga Digital Settlers yaitu generasi tua tetapi tetap mengikuti perkembangan TI, dan kini ada yang disebut dengan Digital Natives yang termasuk Gen Y, Gen Z, Gen Alpha. dan biasanya penolakan perubahan dikarenakan ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Chandra,
Sulia. 2016.
http://www.academia.edu/9666584/TUGAS_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_IS_THE_IPAD_A_DISRUPTIVE_TECHNOLOGY_Disruptive_Technologies
Rouse, Margaret.
2016. Definition Disruptive Technology.
Pratama, Aditya Hadi. 2015. Kilas Balik Perkembangan Ojek Online di Indonesia Sepanjang 2015
https://id.techinasia.com/kilas-balik-ojek-online-2015